Khutbah Idul Adha 1436 H
Sunday, September 27, 2015
Khutbah Idul Adha 1436 H
Khutbah Pertama
الحمد لله على نِعمه فى هذا الشهر العظيم, شهرِ ذى الحجةِ لنتقرّبَ الى الله الكريم. أحمده حمدا يفوق حمدَ الحامدين، واَستعينهُ انه خير المعين، واتوكلُ عليه برزقه اِنه ثقة المتوكلين. أشهد أن لااله الا الله وحده لاشريك له، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله المجتبى وسيد الورى رحمةً للعالمين. اللهم صلِّ وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين، وسلم تسليما كثيرا... اما بعد، فياعباد الله... أوصيكم ونفسى بتقوى الله, فقد فاز المتقون. قال الله تعالى فى كتابه الكريم: ومن يعظم شعائر الله فانها من تقوى القلوب.
Jamaah shalat ‘ied rahimakumullah,... Marilah kita meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah swt. bertakwa dalam arti menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Hanya dengan iman dan takwa yang kuat, kita mampu melalui segala masalah-masalah kehidupan, sekaligus mendekatkan diri kepada-Nya. Sejak tadi malam, gema takbir dan tahmid berkumandang. Hati pun bergetar, memuji, mengagungkan asma Allah, Allahu akbar. Syiar Islam sangat terasa sekali masuk ke dalam relung jiwa kita. Hari ini umat muslim merayakan hari raya idul adha. Di tempat lain, para jamaah haji sedang menjalankan rukun2 dan wajib haji, setelah hari kemarin melakukan rukun utama haji, yakni berwukuf di Arafah. Hari raya adalah hari kemenangan & kebahagiaan bagi umat Islam. Inilah kesempatan kaum muslimin untuk bersatu padu, memperluas syiar Islam, dan menyebarkannya ke seluruh pelosok negeri, sehingga orang tidak akan asing lagi terhadap agama Islam. Inilah saat yang tepat untuk bersatu kembali, tinggalkan jauh2 permusuhan dan pertikaian. Jangan perbesar perbedaan yang ada, tapi carilah persamaan antar sesama. Sesama muslim adalah saudara, apapun pakaiannya, pekerjaannya, warna kulitnya, dlsb. Rasulullah saw pernah bersabda, الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ، لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya. Tidak boleh menganiaya, tidak pula menghinanya, dan tidak pula merendahkannya. Setiap muslim bagi muslim yang lain adalah haram darahnya, harta dan kehormatannya. (HR. Muslim) Oleh karena itu, marilah kita isi hari raya ini dengan memperbanyak membaca takbir, tasbih, dan tahmid, dimulai dari tadi malam sampai nanti tenggelamnya matahari pada akhir hari Tasyriq, yakni tanggal 13 Dzulhijjah. Dan bagi mereka yang diberi kelonggaran rezeki, maka sangat dianjurkan untuk melaksanakan kurban, dengan menyembelih binatang ternak. Ibadah Qurban dianjurkan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah swt. sesuai dengan makna asal kata Qurban sendiri, yang berarti Mendekatkan diri. Ma’asyiral Muslimin, rahimakumullah,... Awal disyariatkannya Qurban –sebagaimana kita tahu- adalah dari sejarah Nabi Ibrahim, ketika beliau diperintah Allah untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Dengan pasrah dan penuh ikhlas, nabi Ibrahim pun menjalani perintah itu. Namun karena keikhlasannya itu pula, dan karena keberaniannya dalam berkorban, maka Allah menyuruh Malaikat Jibril untuk mendatangkan seekor kambing yang besar, sebagai ganti bagi putranya, nabi Ismail. Inilah pengorbanan yang dilakukan nabi Ibrahim. Ia sangat ikhlas dan ridho kehilangan harta paling berharga yang dimilikinya, karena ia tahu dan yakin bahwa perintah Allah itu harus didahulukan di atas segalanya. Ia tidak egois, tidak mementingkan hawa nafsunya sendiri. Sebaliknya ia melihat kepentingan lain yang lebih agung. Demikianlah seharusnya kehidupan muslim, berani berkorban demi kepentingan bersama, dan menyingkirkan jauh2 ego pribadi dan hawa nafsunya. Di sini lah sebenarnya inti dari hikmah ibadah Qurban; yakni riyadhotun-nafsi, melatih diri untuk berani berkorban demi orang lain dan kepentingan bersama, yang tujuan akhirnya adalah takwa kepada Allah swt. Di dalam al-Quran surat al-Hajj: 37 Allah menjelaskan, لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى، مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ، وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamu-lah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. Hadirin rahimakumullah,... Dari ibadah qurban, kita juga melihat adanya perhatian besar agama Islam kepada nilai sosial. Lihatlah, betapa Islam tidak hanya mewajibkan ibadah2 murni yang langsung kepada Allah. Namun Islam juga memperhatikan ibadah2 yang bernilai sosial, semisal ibadah qurban ini. Qurban di satu sisi jalan mendekatkan diri kepada Tuhan, namun di sisi lain sebagai wadah untuk membantu kaum fakir-miskin dan mereka yang kurang mampu secara ekonomi. Daging qurban yang disembelih tidak boleh dikonsumsi oleh si mudhohhi sendiri, melainkan harus dibagikan kepada tetangga, kaum fakir-miskin dan mereka yang tidak mampu. Inilah keagungan Islam, mampu mengatur sendi2 kehidupan umatnya sampai hal terkecil sekalipun. Konsep dari Nabi dalam hal ini adalah, تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ وَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ... Diambilkan dari orang2 kaya diantara kaum muslimin, dan dikembalikan kepada orang2 fakir mereka. sehingga nantinya akan seimbang antara kehidupan si kaya dan si miskin, tidak ada lagi kesenjangan sosial di dalam masyarakat muslim. Inilah aturan ekonomi dalam Islam, dg tujuan supaya harta-harta itu tidak hanya berputar di sekitar orang2 kaya saja. Kiranya hal ini sangat tepat sekali bila kita membaca penjelasan Allah swt. di dalam surah Al-Hijr: 7, مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ، كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ... Apa saja harta rampasan (fai’) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota, maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Maka dari itu semua, marilah kita jalankan syariat ini dengan sebaik-baiknya. Mari kita ciptakan masyarakat harmonis, yang tenang-tentram, yang dijiwai dengan semangat persaudaraan ukhuwah islamiyah. Buang jauh-jauh pertentangan dan permusuhan, sebarkan rahmat dan kasih sayang terhadap sesama, demi menuju negeri yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur. Amin amin, ya robbal ‘alamin. أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ. بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ... [ ] Sejak tadi malam, gema takbir dan tahmid berkumandang. Hati pun bergetar, memuji, mengagungkan asma Allah, Allahu akbar. Syiar Islam sangat terasa sekali masuk ke dalam relung jiwa kita. Hari ini umat muslim merayakan hari raya idul adha. Di tempat lain, para jamaah haji sedang menjalankan rukun2 dan wajib haji, setelah hari kemarin melakukan rukun utama haji, yakni berwukuf di Arafah. Hari raya adalah hari kemenangan & kebahagiaan bagi umat Islam. Inilah kesempatan kaum muslimin untuk bersatu padu, memperluas syiar Islam, dan menyebarkannya ke seluruh pelosok negeri, sehingga orang tidak akan asing lagi terhadap agama Islam. Inilah saat yang tepat untuk bersatu kembali, tinggalkan jauh2 permusuhan dan pertikaian. Jangan perbesar perbedaan yang ada, tapi carilah persamaan antar sesama. Sesama muslim adalah saudara, apapun pakaiannya, pekerjaannya, warna kulitnya, dlsb. Rasulullah saw pernah bersabda,
Khutbah Pertama
الحمد لله على نِعمه فى هذا الشهر العظيم, شهرِ ذى الحجةِ لنتقرّبَ الى الله الكريم. أحمده حمدا يفوق حمدَ الحامدين، واَستعينهُ انه خير المعين، واتوكلُ عليه برزقه اِنه ثقة المتوكلين. أشهد أن لااله الا الله وحده لاشريك له، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله المجتبى وسيد الورى رحمةً للعالمين. اللهم صلِّ وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين، وسلم تسليما كثيرا... اما بعد، فياعباد الله... أوصيكم ونفسى بتقوى الله, فقد فاز المتقون. قال الله تعالى فى كتابه الكريم: ومن يعظم شعائر الله فانها من تقوى القلوب.
Jamaah shalat ‘ied rahimakumullah,... Marilah kita meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah swt. bertakwa dalam arti menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Hanya dengan iman dan takwa yang kuat, kita mampu melalui segala masalah-masalah kehidupan, sekaligus mendekatkan diri kepada-Nya. Sejak tadi malam, gema takbir dan tahmid berkumandang. Hati pun bergetar, memuji, mengagungkan asma Allah, Allahu akbar. Syiar Islam sangat terasa sekali masuk ke dalam relung jiwa kita. Hari ini umat muslim merayakan hari raya idul adha. Di tempat lain, para jamaah haji sedang menjalankan rukun2 dan wajib haji, setelah hari kemarin melakukan rukun utama haji, yakni berwukuf di Arafah. Hari raya adalah hari kemenangan & kebahagiaan bagi umat Islam. Inilah kesempatan kaum muslimin untuk bersatu padu, memperluas syiar Islam, dan menyebarkannya ke seluruh pelosok negeri, sehingga orang tidak akan asing lagi terhadap agama Islam. Inilah saat yang tepat untuk bersatu kembali, tinggalkan jauh2 permusuhan dan pertikaian. Jangan perbesar perbedaan yang ada, tapi carilah persamaan antar sesama. Sesama muslim adalah saudara, apapun pakaiannya, pekerjaannya, warna kulitnya, dlsb. Rasulullah saw pernah bersabda, الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ، لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya. Tidak boleh menganiaya, tidak pula menghinanya, dan tidak pula merendahkannya. Setiap muslim bagi muslim yang lain adalah haram darahnya, harta dan kehormatannya. (HR. Muslim) Oleh karena itu, marilah kita isi hari raya ini dengan memperbanyak membaca takbir, tasbih, dan tahmid, dimulai dari tadi malam sampai nanti tenggelamnya matahari pada akhir hari Tasyriq, yakni tanggal 13 Dzulhijjah. Dan bagi mereka yang diberi kelonggaran rezeki, maka sangat dianjurkan untuk melaksanakan kurban, dengan menyembelih binatang ternak. Ibadah Qurban dianjurkan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah swt. sesuai dengan makna asal kata Qurban sendiri, yang berarti Mendekatkan diri. Ma’asyiral Muslimin, rahimakumullah,... Awal disyariatkannya Qurban –sebagaimana kita tahu- adalah dari sejarah Nabi Ibrahim, ketika beliau diperintah Allah untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Dengan pasrah dan penuh ikhlas, nabi Ibrahim pun menjalani perintah itu. Namun karena keikhlasannya itu pula, dan karena keberaniannya dalam berkorban, maka Allah menyuruh Malaikat Jibril untuk mendatangkan seekor kambing yang besar, sebagai ganti bagi putranya, nabi Ismail. Inilah pengorbanan yang dilakukan nabi Ibrahim. Ia sangat ikhlas dan ridho kehilangan harta paling berharga yang dimilikinya, karena ia tahu dan yakin bahwa perintah Allah itu harus didahulukan di atas segalanya. Ia tidak egois, tidak mementingkan hawa nafsunya sendiri. Sebaliknya ia melihat kepentingan lain yang lebih agung. Demikianlah seharusnya kehidupan muslim, berani berkorban demi kepentingan bersama, dan menyingkirkan jauh2 ego pribadi dan hawa nafsunya. Di sini lah sebenarnya inti dari hikmah ibadah Qurban; yakni riyadhotun-nafsi, melatih diri untuk berani berkorban demi orang lain dan kepentingan bersama, yang tujuan akhirnya adalah takwa kepada Allah swt. Di dalam al-Quran surat al-Hajj: 37 Allah menjelaskan, لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى، مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ، وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamu-lah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. Hadirin rahimakumullah,... Dari ibadah qurban, kita juga melihat adanya perhatian besar agama Islam kepada nilai sosial. Lihatlah, betapa Islam tidak hanya mewajibkan ibadah2 murni yang langsung kepada Allah. Namun Islam juga memperhatikan ibadah2 yang bernilai sosial, semisal ibadah qurban ini. Qurban di satu sisi jalan mendekatkan diri kepada Tuhan, namun di sisi lain sebagai wadah untuk membantu kaum fakir-miskin dan mereka yang kurang mampu secara ekonomi. Daging qurban yang disembelih tidak boleh dikonsumsi oleh si mudhohhi sendiri, melainkan harus dibagikan kepada tetangga, kaum fakir-miskin dan mereka yang tidak mampu. Inilah keagungan Islam, mampu mengatur sendi2 kehidupan umatnya sampai hal terkecil sekalipun. Konsep dari Nabi dalam hal ini adalah, تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ وَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ... Diambilkan dari orang2 kaya diantara kaum muslimin, dan dikembalikan kepada orang2 fakir mereka. sehingga nantinya akan seimbang antara kehidupan si kaya dan si miskin, tidak ada lagi kesenjangan sosial di dalam masyarakat muslim. Inilah aturan ekonomi dalam Islam, dg tujuan supaya harta-harta itu tidak hanya berputar di sekitar orang2 kaya saja. Kiranya hal ini sangat tepat sekali bila kita membaca penjelasan Allah swt. di dalam surah Al-Hijr: 7, مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ، كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ... Apa saja harta rampasan (fai’) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota, maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Maka dari itu semua, marilah kita jalankan syariat ini dengan sebaik-baiknya. Mari kita ciptakan masyarakat harmonis, yang tenang-tentram, yang dijiwai dengan semangat persaudaraan ukhuwah islamiyah. Buang jauh-jauh pertentangan dan permusuhan, sebarkan rahmat dan kasih sayang terhadap sesama, demi menuju negeri yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur. Amin amin, ya robbal ‘alamin. أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ. بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ... [ ] Sejak tadi malam, gema takbir dan tahmid berkumandang. Hati pun bergetar, memuji, mengagungkan asma Allah, Allahu akbar. Syiar Islam sangat terasa sekali masuk ke dalam relung jiwa kita. Hari ini umat muslim merayakan hari raya idul adha. Di tempat lain, para jamaah haji sedang menjalankan rukun2 dan wajib haji, setelah hari kemarin melakukan rukun utama haji, yakni berwukuf di Arafah. Hari raya adalah hari kemenangan & kebahagiaan bagi umat Islam. Inilah kesempatan kaum muslimin untuk bersatu padu, memperluas syiar Islam, dan menyebarkannya ke seluruh pelosok negeri, sehingga orang tidak akan asing lagi terhadap agama Islam. Inilah saat yang tepat untuk bersatu kembali, tinggalkan jauh2 permusuhan dan pertikaian. Jangan perbesar perbedaan yang ada, tapi carilah persamaan antar sesama. Sesama muslim adalah saudara, apapun pakaiannya, pekerjaannya, warna kulitnya, dlsb. Rasulullah saw pernah bersabda,